Kaltim Tekankan Pentingnya Konsultasi dan Koordinasi dengan PB PERKUSI untuk Kemajuan Olahraga Kurash

Sudah dilihat 1,950 Kali, Hari ini saja ada 3 Kali dilihat

Jakarta Pengurus Olahraga Kurash Kaltim menegaskan perlunya koordinasi yang erat antara pengurus daerah dan pusat guna membangun ekosistem olahraga Kurash di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam konsultasi dan koordinasi dengan Pengurus Besar Persatuan Kurash Indonesia (PB PERKUSI) di Jakarta, yang dihadiri oleh Sekjen PB PERKUSI, Wide Putra, Wakil Ketua Umum Lukman Husein, dan Bapak Soleman.

“Kami berharap melalui konsultasi ini, kebijakan, program pembinaan, dan pengembangan atlet di tingkat pusat dan daerah dapat berjalan selaras serta efektif,” ujar Edi Musjayadi, yang didampingi oleh Rudi Hartono, Edy Sopyan, dan Sulaiman selaku Ketua Bidang Pengembangan Organisasi beserta jajaran pengurus lainnya.

 

Sejak dinakhodai oleh Ir. Sapto Setyo Pramono, ST., MT., IPU., Kaltim terus meraih prestasi dalam berbagai ajang nasional. Menurut Edi, PB PERKUSI berperan penting sebagai pusat kendali pembinaan Kurash, terutama dalam penyediaan panduan teknis dan pelatihan, serta memfasilitasi kompetisi nasional dan internasional yang sangat dibutuhkan untuk seleksi dan evaluasi performa atlet.

Koordinasi ini juga bertujuan menyelaraskan program pusat dengan kebutuhan daerah yang memiliki potensi dan tantangan berbeda. Dalam hal ini, Edi Musjayadi menyatakan bahwa koordinasi menjadi kunci untuk menyesuaikan kebijakan yang berlandaskan kondisi lokal demi hasil maksimal.

Selain itu, dialog dengan PB PERKUSI diharapkan mampu memecahkan kendala yang dihadapi daerah, seperti keterbatasan sumber daya dan infrastruktur. “Kolaborasi yang baik antara pusat dan daerah akan membantu memperkuat olahraga Kurash di Indonesia, meningkatkan kualitas atlet, dan membuka peluang untuk berprestasi di ajang nasional dan internasional,” tambahnya.

Koordinasi ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memperkuat olahraga Kurash sebagai cabang bela diri unggulan di Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur. (ED/MIK)