Sudah dilihat 260 Kali, Hari ini saja ada 4 Kali dilihat
Sejarawan Muhammad Sarip Berjanji Akan Sumbangkan Buku-Buku Karyanya
SAMARINDA; Salah satu fasilitas Rumah Seniman yang dibangun oleh budayawan Elansyah Jamhari dan anggotanya di Format Kaltim adalah perpustakaan mini. Rencananya perpustakaan mini tersebut akan diisi dengan berbagai macam buku, terutama buku-buku karya penulis lokal.
Menurut Elansyah, saat ini sudah ada sekitar 300-an judul buku yang telah dia siapkan dan diperkirakan akan bertambah menjadi lebih banyak lagi, karena ada beberapa penulis dan kolektor buku yang berjanji akan menambahkan koleksi tersebut.
Diantara penulis Kaltim yang berkenan menyumbangkan karyanya adalah sejarawan muda Muhammad Sarip. Penulis yang telah memperoleh sertifikasi dari pemerintah pusat ini mengatakan akan menambahkan beberapa judul buku karyanya khusus untuk Rumah Seniman.
Hal ini tentu saja disambut gembira oleh pembina Rumah Seniman, Elansyah Jamhari. Ia mengucapkan terimakasih karena buku-buku karya Muhamad Sarip merupakan satu diantara buku berkualitas karya putera daerah Samarinda.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, budayawan Kaltim Elansyah Jamhari bersama kelompok-kelompok seni binaanya telah membangun sebuah studio yang mereka beri nama Rumah Seniman di Jalan Pramuka 19. Blok. A. No.174. RT.04 Sempaja Kaltim.
Pengerjaan merombak bangsalan menjadi studio seni yang indah ini dilakukan oleh para seniman dengan bergotong royong.
Tak kurang sastrawan Bhuyunk Ardiansyah, Pemusik Luthfi Chairullah, Ketua Teater Mahakam Iyan BK, Pelakon Didik Dian Nugraha, Seniman Kutai Ivay, Rain Fransiscus, Muhammad Nurrohim, Yusuf Yusransyah dan puluhan anggota lainnya selama beberapa minggu membedah bekas rumah bangsalan yang kumuh dan menyulapnya menjadi studio yang keren.
Peresmian studio dilakukan sehari setelah malam tahun baru. Menurut ketua Format Samarinda Muhamad Nur Rohim, semula rencananya peresmian dilakukan bertepatan dengan malam pergantian tahun, namun karena ada imbauan dari pemerintah untuk tidak menggelar acara di malam itu, maka kegiatan diundurkan sehari. Itupun dengan tetap mentaati protokol kesehatan dan tidak mengundang banyak orang.
Beberapa Karya yg sdh ada, diantaranya karya H. Oemar Dachlan, Mansuer Barack, H.M. Kadrie Oening, Inni Indarpuri, DR. Mugni Baharuddin, Johansyah Balham, Syafril Teha Noer , Syaharie Jaang, Herman Salam , Syafruddin Pernyata, Muhammad Sarip , Korie Layun Rampan, Abdillah Syafei, Abdul Rahim Hasibuan, Hari Murti-ws , Elansyah Jamhari dan yg lainya. (asya)