Sudah dilihat 235 Kali, Hari ini saja ada 4 Kali dilihat
SAMARINDA, MEDIAIBUKOTA: Wakil Wali Kota Samarinda H. Rusmadi meresmikan Kota Taguh Bakar, bertempat di Kelurahan Sidomulyo, Jalan Jelawat gang 9 Samarinda, Kamis (20/10/2022) . Ini merupakan program kedaruratan yang diluncurkan oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Kota Samarinda.
Rusmadi dalam sambutannya mengapresiasi program Kota Taguh Bakar yang digagas oleh Disdamkar Samarinda ini. menurut dia hal ini sesuai dengan program Pemkot Samarinda, dimana persoaalan kota yang diperhatikan tidak hanya masalah banjir, macet dan sampah saja. Soal kebakaran juga menjadi persoalan serius yang harus diantisipasi dari hulu hingga ke hilirnya.
Hal ini menurut dia juga penting untuk mengingatkan warga agar lebih berhati-hati terhadap bencana yang menimbulkan bahaya kebakaran yang perlu di waspadai. Oleh sebab itu, Pemkot perlu hadir memberikan inovasi dalam mitigasi antisipasi terhadap bahaya tadi melalui edukasi. Sehingga RT bisa mengetahui persis potensi yang dihadapi warga dalam penanggulangan bencana.
Ia juga mengingat kepada perangkat Lurah dan ketua RT untuk terus rajin memonitor pemukimannya terhadap potensi-potensi bencana tadi, khususnya perhatian pada rumah yang instalasi listriknya perlu peremajaan.
“Dana Probebaya dari pemerintah setidaknya bisa juga dimanfaatkan RT untuk membelanjakan perlengkapan kesiapsiagaan dalam penanganan tanggap darurat bencana kebakaran, seperti hydrant kering, Apar hingga papan peringatan atau edukasi sebagai mitigasi bencana kebakaran,” tutur Rusmadi.
Sementara itu menurut Kepala DIsdamkar Samarinda Hendra AH menjelaskan, tujuan dibentuknya kota taguh bakar tadi adalah lebih kepada pencegahan sebelum terjadinya musibah kebakaran. Sehingga edukasi kepada warga disini sangat penting dalam memberikan pemahaman terkait mitigasi bencana kebakaran khusus untuk daerah yang rawan, padat dan sangat sulit dilalui kendaraan roda empat milik Disdamkar atau PMK Swasta.
“Karena sesuai tagline Dinas kami jika mencegah lebih baik dari pada memadamkan, oleh itu langkah antsipasi mulai dari hulu sangat penting disini dengan memberikan edukasi langkah-langka yang harus dilakukan dalam pencegahan,”urainya.
Untuk mengaungkan kota taguh bakar tadi, pihaknya sendiri sambung Hendra telah mengimplementasikan dengan mensiapkan hydrant kering, sirine peringatan,papan edukasi hingga alat pemadam api ringan (Apar) khusus untuk kawasan jalan jelawat, yang memang tergolong padat akan pemukiman penduduk.
“Jadi kita membuat hydrant kering ini untuk menyiasati mobil PMK yang sulit masuk pada jalan yang sempit, selain hydrant ini juga bisa dimanfaatkan saat musim kemarau dalam menyuplai air bersih yang dibutuhkan warga,”kata Hendra.
hendra menuturkan, untuk grafik musibah kebakaran di Samarinda sejak tahun 2020 telah terjadi sedikit 282 kasus kebakaran, sepanjang tahun 2021 terjadi 242 kasus dan tahun 2022 mulai dari bulan Januari hingga Oktober sudah tercatat 150 kasus becana kebakaran. Dan 50 persennya terjadi akibat korsleting listrik.
Menurutnya disdamkar sudah melakukan pemeriksaan instalasi listrik terhadap 500 rumah warga di Kelurahan Sidomulyo dan 500 rumah warga di Kelurahan Pelita dengan memberikan pemahaman dan rekomendasi terhadap instalasi listrik yang baik untuk rumah tempat tinggal. (KMF-MIK)