Selamat Said Luncurkan Buku 100 Kata Beribu Makna

Sudah dilihat 362 Kali, Hari ini saja ada 4 Kali dilihat

SAMARINDA, Dimoderatori wartawan Ahmad bin Sahab, penyair Selamat Said Sanib mengadakan launching buku terbarunya berjudul “100 Kata Beribu Makna”. Ini merupakan buku ketiga yang dihasilkan motivator dan praktisi publik speaking ini.

Sebelumnya, mahasiswa S2 UINSI Samarinda ini telah menulis dua buku berjudul Ijab Qobul dan Tulang Rusuk. Kedua buku tersebut telah mendapat sambutan yang cukup antusias dari kalangan pejabat, budayawan, akademisi dan masyarakat literasi Kalimantan Timur.

Berbeda dengan kedua bukunya terdahulu, buku 100 kata beribu makna kali ini diluncurkan secara online melalui media zoom meeting. Namun, meski online acara dihadiri oleh banyak tokoh. Apalagi prosesi launching dikemas dalam bentuk Diskusi dengan tema “Pola Komunikasi Kenabian dalam Rumah Tangga, Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara”.

Acara ini menghadirkan beberapa pembicara. Sambutan disampaikan oleh KaProdi KPI Pasca Sarjana UINSI Samarinda, Dr. Hj. Sy.Nurul Shobah, M.Si dan Wakil Gubernur Kaltim yang diwakili oleh pejabat Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim.

Pemantik diskusi dipercayakan kepada Dr.Firdaus Muhammad, MA (Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar) dengan 3 orang penanggap Drs.Samudi (Sekum MUI Prov.Kaltim), Drs.H.Suyatman, S.Pd. MMM.Si. (Ketua Muhammadiyah Kaltim), Dr.Abu Bakar Madani, M.Ag*
(Sekretaris Pengurus Wilayah NU Kaltim), dan Ir.Hj.Elvyani NH Gaffar, M.Si. (Tokoh Perempuan, Interprenuer & Akademisi).

Acara yang digelar pada Sabtu, 08/01/2022 mulai jam 09.30 sd 11.30 ini juga diikuti oleh para budayawan dan agamawan dari beberapa daerah di Indonesia. Sebutlah, PenyairRita Jassin Jakarta keponakan HB Jassin,Nur Khofifah Penyair Banyuwangi Jawa Timur dan Khalid Rasyid Penyair Sidoarjo yang juga seorang TNI Al. 

Acara yang juga dihadiri oleh beberapa mahasiswa dan dosen UINSI Samarinda ini ditutup dengan Penyayi musikalisasi Puisi Belenggu dan Takaran cinta karya Selamat Said Sanib, oleh  Rinidiyanti  Ayahbi dari Jakarta. (Asya)