Sudah dilihat 819 Kali, Hari ini saja ada 5 Kali dilihat
SAMARINDA, MEDIAIBUKOTA- Siapa yang menduga bila Kepala Diskominfo kota samarinda Dr Aji Syarif Hidayatullah yang selama ini identik dengan dunia teknologi, ternyata adalah orang yang berjiwa seni tinggi. Di luar aktifitas dinasnya yang bergelut dengan informatika dan teknologi ternyata ia adalah seorang yang aktif bergaul dengan berbagai komunitas termasuk seniman.
Hal itu pula yang dilakukannya pada Sabtu malam Minggu (17/12/2022) di halaman RRI Stasiun Samarinda. Tokoh daerah asal Berau ini menjadi pembahas puisi-puisi karya sastrawan Selamat Said Sanib. Dalam pentas seni yang diselenggarakan sebelum acara nonton bareng piala dunia ini, puisi-puisi tersebut dibacakan oleh banyak seniman, bahkan dilagukan oleh kelompok Kuarsa Mahakam Samarinda.
Aji Syarif Hidayatullah didaulat oleh panitia untuk mengulas dan memberikan komentar atas karya-karya puisi Selamat Said Sanib. Dipandu oleh presenter RRI Rudi Mulyadi acara berlangsung meriah dan menghibur sekaligus menjadi sarana edukasi satra bagi hadirin yang hadir.
Hadir beberapa tokoh seniman lintas generasi. Sebagian dari mereka turut membacakan pusi karya Selamat Said Sanib sementara sebagian lagi menyimak dan menikmatinya. Tampak budayawan Elansyah Jamhari, Penyair Nora Junawahti, Sastrawan Abdillah Syafei, Tokoh Pendidikan Ajrin, Tokoh Budaya Kutai Mohd Yahya dan yang lainnya.
Bahkan perwakilan Majelis Az Zikra Hj Chairiyah juga terlihat di deretan penonton. Dialah yang punya gawe acara Nonton Bareng Piala Dunia di halaman RRI Stasiun Samarinda ini. Puluhan Usaha Kecil pun juga dilibatkannya dalam kegiatan yang berlangsung selama penyelengaraan piala dunia ini.
Aji Syarif Hidayatullah mengungkapkan bahwa pusi-pusi karya Selama Said Sanib yang juga Mahasiswa pasca sarjana prodi KPI UINSI Samarinda ini merupakan respon jiwa penulisnya terhadap berbagai fenomena yang ditemui di keseharian.
“Seorang selamat Said itu memiliki kepekaan yang tinggi terhadap apa yang ada di sekelilingnya. Dari judul-judul puisi yang terdapat dalam buku-buku beliau, terlihat bahwa segala hal bisa dipuisikan. Ketika di sebuah waktu, tempat, benda, atau kejadian ada nilai moral yang bisa digali, selamat Said sepontan akan menkonversinya menjadi sebuah puisi.” ujar Dayat (panggilan akrabnya) kepada media ini.
Kepala Diskominfo ini menuturkan bahwa hadir dalam kegiatan seni maupun komunitas lain sebenarnya masih sangat sejalan dengan tugas dan fungsinya sebagai orang Diskominfo, karena kominfo tidak hanya berurusan dengan teknologi informasi digital namun juga diseminasi tradisional lainnya.
“Sebenarnya menyampaikan pesan-pesan informatika melalui media tradisional juga bagian dari tugas kominfo. Dan selama ini kami telah membina banyak komunitas non IT. Misalnya komunitas seni tradisional dan modern, penggemar ayam hias, ormas kedaerahan, ormas keagamaan, hingga menfasilitasi usaha kecil juga dilakukan,” jelas Dayat.
Oleh karenanya dia berharap bahwa apa-apa yang dilakukannya ini dapat mendukung program pemerintah kota yang ingin menjadikan Samarinda sebagai kota pusat peradaban. Apalagi dalam program Pro bebaya yang dicanangkan oleh wali Kota dan Wakil Wali Kota, pelibatan seluruh komponen masyarakat adalah hal yang penting.
Kepedulian Diskominfo pada berbagai komunitas ini mendapat pujian dari Ketua Forum Aktualisasi Seni Tradisional Kalimantan Timur Elansyah Jamhari. Menurut Budayawan senior ini, Diskominfo di bawah kepemimpinan Aji Syarif Hidayatullah telah begitu banyak membantu dan menfasilitasi seniman sehingga ia berharap bahwa di tahun-tahun mendatang kepedulian itu tetap dilanjutkan.
“Semoga ditahun mendatang kami para seniman tetap diajak dalam berbagai kegiatan Diskominfo sebagaimana selama ini,” ujar Elansyah sesaat sebelum membacakan pusi Selamat Said Sanib. (RO/DIL/MIK)