Sudah dilihat 295 Kali, Hari ini saja ada 2 Kali dilihat
SAMARINDA, MEDIAIBUKOTA- Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi digital yang begitu pesat saat ini sedikit banyak berpengaruh pada perpustakaan. Di satu sisi menimbulkan kekhawatiran terhadap eksistensi perpustakaan, tapi di sisi lain masyarakat lebih mudah memperoleh informasi tanpa perlu pergi ke perpustakaan.
Sehingga, perpustakaan saat ini dihadapkan dengan upaya yang keras untuk dapat mengimbangi kemajuan informasi digital tersebut. Perpustakaan dan Pustakawan yan terlibat di dalamnya pun didorong untuk melakukan pembenahan agar dapat mengikuti dan mengimbangi kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dipursip) Kota Samarinda Erham Yusuf mengakui, perpustakaan yang dimpimpinnya telah memiliki layanan perpustakaan digital.
Tetapi, kata dia, perpustakaan digital ini masih belum terlalu diminati oleh pengunjung, karena masih kurangnya sosialisasi. Tetapi untuk layanan perpustakaan konvensional masih menjadi yang paling diminati pengunjung Dipursip Samarinda.
“Kita juga ada di Samarinda perpustakaan digitalnya Pemkot Samarinda. Tapi memanng tidak terlalu banyak pengunjungnya, karena beberapa kendala, salah satunya kurang disosialisasikan,” ujarnya.
Sementara, untuk informasi digital ini, masyarakat masih merujuk pada aplikasi pencarian terkenal.
“Menurut saya google itu sebesar-besarnya perpustakaan digital. Sedang kalau perpustakaan itu identik dengan kegiatan mencari informasi, identik dengan mencari pengetahuan,” ujarnya.
Nantinya, Erham Yusuf berharap, untuk layanan perpustakaan digital Dipursip Samarinda nantinya akan dibuat lebih beda dan lebih mengangkat kekhasan lokal sejarah.
“Kita mau ke depannya di Samarinda ini beda dengan google. Salah satunya koleksinya berhububgan dengan literasi produk pemerintah daerah bermuatan lokal. Nanti kita dorong OPD mengakses di sini, misalnya masyarakat mencari Perda, itu bisa. Tapi tentunya itu semua butuh proses,” pungkasnya.(adv/na/dho)