Kongres Anak Indonesia (KAI) ke-XVI Tahun 2025 Angkat tema "Wujudkan Hak Kesehatan dan Kesejahteraan Anak menuju Indonesia Emas 2045
PEKANBARU: Di tengah hangatnya suasana Kota Pekanbaru, Ballroom Ameera Hotel menjadi saksi pertemuan luar biasa anak-anak dari seluruh Indonesia dalam Kongres Anak Indonesia (KAI) ke-XVI Tahun 2025. Dengan tema "Wujudkan Hak Kesehatan dan Kesejahteraan Anak menuju Indonesia Emas 2045", kongres ini menghadirkan semangat dan harapan besar bagi masa depan bangsa.
Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), organisasi yang telah berdiri sejak 1997, menggandeng Pemerintah Daerah Provinsi Riau dan LPA Provinsi Riau untuk menyelenggarakan kegiatan yang berlangsung pada 14 hingga 16 Januari 2025. Kongres ini memadukan kehadiran secara daring dan luring, melibatkan 91 anak dari 32 provinsi—55 hadir secara virtual dan 36 lainnya datang langsung ke Pekanbaru.
Suara Anak dalam Kongres Nasional
Kegiatan diawali dengan workshop yang menghadirkan para pakar di bidang perlindungan anak. Dr. Amurwani Dwi Lestariningsih, Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak, menekankan pentingnya kolaborasi untuk melindungi anak dari ancaman iklan dan promosi rokok. Sementara itu, dr. Benget Saragih dari Kementerian Kesehatan RI menguraikan kebijakan pengendalian tembakau melalui implementasi regulasi yang tegas. Narasumber lain, Hj. Fariza dan Anisya Aulia Lestari, turut memberikan perspektif mengenai peran generasi muda dalam mewujudkan lingkungan ramah anak.
Setelah sesi pembukaan, para peserta yang terdiri dari anak-anak berdiskusi melalui sidang komisi. Mereka mengungkapkan pandangan, harapan, dan gagasan yang terangkum dalam 10 Poin Suara Anak Nasional. Beberapa poin penting yang mereka serukan antara lain:
- Pemerataan akses pendidikan, khususnya di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).
- Penguatan regulasi kawasan tanpa rokok dan rehabilitasi khusus untuk anak perokok.
- Penyediaan fasilitas internet merata untuk mendukung pendidikan digital.
- Upaya mengatasi kecanduan gadget dengan aplikasi parental control.
Suara mereka tidak hanya menjadi sekadar aspirasi, tetapi juga seruan agar pemerintah segera mengambil langkah nyata dalam mewujudkannya.
Duta Anak sebagai Penyambung Harapan
Sebagai bagian dari hasil kongres, empat Duta Anak Indonesia terpilih dari empat komisi utama: Pendidikan dan Kebudayaan, Partisipasi Anak, Jaringan dan Teknologi, serta Kesehatan dan Kesejahteraan. Para duta ini akan menjadi perpanjangan suara anak-anak Indonesia, menyampaikan pesan-pesan penting kepada para pengambil kebijakan.
Kongres juga menyoroti isu kesehatan anak, terutama dalam menurunkan angka stunting yang menurut data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 masih mencapai 29%. Selain itu, perhatian besar diberikan pada lingkungan keluarga yang harmonis sebagai fondasi utama kebahagiaan dan kesejahteraan anak.
Momentum Menuju Indonesia Emas
KAI 2025 tidak hanya menjadi acara formal, tetapi juga ruang nyata bagi anak-anak untuk menyuarakan kebutuhan dan hak mereka. Pekanbaru menjadi panggung aspirasi, tempat harapan anak-anak bergema ke seluruh penjuru negeri.
Dengan semangat kebersamaan, Kongres Anak Indonesia ke-XVI tahun ini menegaskan bahwa masa depan Indonesia ada di tangan generasi muda yang sehat, bahagia, dan penuh potensi. Suara mereka kini telah terdengar, tinggal menunggu langkah nyata dari semua pihak untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. (*/AML)
Post a Comment