Elansyah dan Abdillah Dapat Penghargaan dari Taman Budaya Kaltim

Sudah dilihat 4,061 Kali, Hari ini saja ada 4 Kali dilihat

SAMARINDA: Disaksikan oleh Ketua Dewan Kesenian Samarinda (DKS) Dr Ibnu Araby dan Kepala Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi, Syamsyul Anwar S.Sos, dua Tokoh Sandima Forum Aktualisasi Seni Tradisional Kalimantan Timur (Format) mendapatkan penghargaan (Award) dari Taman Budaya Provinsi Kalimantan Timur, Minggu (3/09/2023).

Bertempat di Gedung Bahimung, penyerahan penghargaan ini dilakukan langsung oleh Kepala Taman Budaya Kaltim Dra Hj Novarita, MM kepada Elansyah Jamhari sebagai “Tokoh Pelestari Sandima” dan Abdillah Syafei sebagai “Tokoh Pelestari Seni Pantun,”.

Dalam sambutannya, Novarita menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaannya kepada kedua tokoh yang dinilainya memiliki kepedulian dan konsistensi dalam menjaga, melestarikan dan mengembangkan kesenian daerah. Yakni Elansyah Jamhari yang telah 33 tahun membina kesenian Sandiwara Mamanda (Sandima) dan Abdillah Syafei yang selain melestarikan kesenian berpantun juga telah menciptakan metode pembelajaran yang praktis untuk melatih keahlian berpantun.

“Jangan dinilai dari harga nominalnya ya. Penghargaan dan bingkisan yang kami berikan ini merupakan tanda cinta kasih dan perhatian Taman Budaya kepada orang-orang yang memiliki andil dalam pelestarian budaya daerah Kalimantan Timur,” ujar Novarita dalam sambutannya.

Pemberian penghargaan ini tentu saja mendapat sambutan yang sangat baik dari keluarga besar Teater Tradisional Sandima dan Forum Aktualisasi Seni Tradisional (Format) yang menaunginya. Demikian halnya, Ibnu Araby sebagai Ketua Dewan Kesenian mengapresiasi kepedulian Kepala Taman Buday Novarita yang memberikan perhatian khusus pada kesenian tradisi yang selama ini mulai tergerus dengan masuknya budaya luar.

Sebagai Ketua Dewan Kesenian ini merasa bangga, karena seniman Samarinda selalu konsisten berkarya dan melestarikan kebudayaan yang indah dan positif meskipun diakui saat ini anggaran dana untuk itu masih belum memadai.

Sementara itu Syamsul Anwar dari Kominfo kota Samarinda juga menyambut baik sinergi dari berbagai lembaga atau instansi yang selama ini terjalinn sangat baik. Kominfo sendiri sering menggunakan kesenian tradisi sebagai sarana komunikasi dan diseminasi informasi. Sehingga dengan berbagai kerjasama tersebut diharapkan nilai-nilai kebudayaan khususnya di kota Samarinda dapat semakin esksis. Dan ini tentunya semakin meneguhkan Samarinda sebagai Kota Pusat peradaban.

Baik Elansyah Jamhari maupun Abdillah Syafei yang menerima Award mengaku bangga dan bahagia, karena kerja keras mereka selama ini meski tidak pernah berharap, ternyata mendapatkan penghargaan seperti dari pihak Taman Budaya Kaltim.

Mereka sepakat bahwa penghargaan ini bukan sekedar kebanggaan, namun merupakan tanggung jawab yang harus terus mereka tingkatkan dalam pengabdian dan perjuangan. Karena aneka usaha yang mereka lakukan selama ini benar-benar untuk tujuan menumbuhkembangkan budaya yang positif. Dan tidak hanya berhenti pada pengargaan atau award (*FORMAT/MIK/SMD)