Sudah dilihat 1,374 Kali, Hari ini saja ada 2 Kali dilihat
SAMARINDA. MEDIAIBUKOTA – Menerima laporan terjadi tanah longsor di Perumahan Korem yang berlokasi di Jalan Gunung Kapur Lempake. Wali Kota Samarinda Dr H Andi Harun langsung gerak cepat melakukan peninjauan atas laporan tersebut pada Senin (27/2/2023) pagi tadi.
“Kalau saya dapat laporan seperti itu saya cek dulu dan ternyata benar ada,” ujar Andi Harun saat ditemui usai melakukan tinjauan.
Dia juga menjelaskan penyebab terjadinya longsor dikarenakan jebolnya kolam retensi sehingga tidak dapat menahan air dan menyebabkan abrasi.
“Jalannya tahun ini akan kita usahakan, ternyata setelah dicek dilapangan, Fasum (Fasilitas Umum) belum diserahkan kepada Pemerintah, saya minta dalam dua bulan kedepan ini fasumnya bisa diserahkan kepada Pemerintah agar kita bisa masuk melalui APBD,” ucapnya.
Dalam tinjauan tersebut, Andi Harun menemukan bahwa sumber air bersih masih menggunakan pihak swasta yang kualitas airnya kurang baik.
“saya tadi sudah kordinasi dengan Lurah dan Sekretaris Camat bahwa ternyata ada hibah tanah untuk pemasangan booster dan minggu ini juga Perumdam akan menghitung berapa kebutuhan air dan nanti kita akan bangun booster,” ungkap Andi Harun.
Kemudian Wali Kota beserta rombongan bergeser ke gedung eks SMA 13 Samarinda yang berada di Jalan Damanhuri. Tinjauan itu berdasarkan aduan dari warga yang menginginkan adanya Sekolah Menengah Pertama (SMP) disekitar Jalan Damanhuri.
“Nah kebetulan disana ada asetnya PGRI, yang dulu pernah digunakan SMA 13 sebelumnya, saya sudah bersurat ke PGRI untuk bisa di hibahkan ke kita, kalau bisa dihibahkan maka Pemerintah akan membangun SMP disitu, kalau tidak bisa dihibahkan maka kita bisa melakukan tukar guling, atau kalau mereka mau jual kita akan beli demi memenuhi harapan masyarakat untuk punya sekolah di daerah Damanhuri,” ucap Andi Harun.
Selanjutnya Andi Harun melakukan tinjauan di Jalan Gerilya. Menurut laporan daerah tersebut sering mengalami kemacetan yakni di jalan masuk dan keluar Jalan Perjuangan.
“Untuk penjual ayam dan ikan memang ada aturannya tidak boleh jualan diluar pasar, kita akan imbau kepada mereka untuk kembali masuk kedalam pasar, dan kita usahakan agar dijalur itu tidak ada penjualan ikan dan ayam potong,” tuturnya.
Disinggung soal banjir yang sering terjadi didaerah tersebut, Andi Harun menegaskan sudah menganggarkan dalam APBD sebesar 5 milyar rupiah dan tahun ini akan dilakukan perbaikan drainase di Jalan Gerilya. (ADV/MIK/KMF-SMR)