Aku Tak Mungkin Kembali Padamu Sayang
Sayang….. Terbersit rindu padamu di malam syahdu. Kala
jangrik dan burung hantu melantun syair kesepian. Angin yang mengusap
tengkukku datang sebentar mengantar haru lalu pergi menyisakan pilu.
Angan ini mengembara menjelajahi kabut biru. Yang bergayutan di pucuk
pohon jambu, atau menyusup dari deru jalan berdebu.
Sudahlah… jangan terlalu melambung khayalan. Biarkan
harapan membentur kenyataan. Jangan kau biarkan ia menjadi angan, supaya
bulir hangat di tepi mata tak sampai mengaburkan pandangan. Dan keluh
kesah tak mengusik perjuangan.
Wahai desir semilir yang kadang hadir. Jika suatu saat
kau sempat mampir. Aku ingin menitip seuntai mawar atau serenteng melati
agar wanginya bisa kau hantarkan ke pangkuannya.
Sampaikan padanya,
bahwa aku tak mungkin lagi kembali. Katakan padanya bahwa yang lalu
sudah terjadi. Tegaskan padanya bahwa ia hanyalah goresan kecil diantara
banyak tulisan dalam perjalanan hidup ini.
Tolong beritahu, bahwa ia sangat istimewa. Namun aku
sudah tak mungkin kembali padanya. Aku yang sekarang, bukan masa yang
sama dengan dirinya. aku yang kini adalah aku yang tak mungkin menoleh
lagi. Hanya bisa melangkah ke depan dan mempersiapkan bekal untuk
sejatinya kehidupan.
Ya… aku memang teramat menyayanginya, namun aku tak mungkin lagi menemuinya. Dialah…. MASA REMAJA
(Abdillah Syafei)
Post a Comment