Sudah dilihat 254 Kali, Hari ini saja ada 2 Kali dilihat
SAMARINDA: Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Samarinda, melalui Bidang Pengelola dan Pelayanan Informasi melakukan Sosialisasi Pembinaan Komunikasi Krisis dengan tema “Antisipasi Krisis Informasi melalui Pencegahan Penyebaran Hoaks di Media Sosial”.
Sosialisasi yang rencananya dilakukan di lima kecamatan se Samarinda inu dimulai hari selasa (24/5/2022) di Kecamatan Sungai Kunjang dengan mengundang unsur kecamatan, kelurahan, dan Rukun Tetangga serta LPM.
Dalam paparannya pimpinan redaksi mediaibukota.com Muhammad Rizki Al Hadid, SH mengatakan bahwa Hoaxs adalah berita bohong yang sengaja dibuat seolah-olah benar. Hal ini tentu saja sangat berbahaya bagi kehidupan masyarakat.
Adapun tujuan dari dilaksanakannya sosialisasi anti hoax ini adalah agar masyarakat jangan menjadi bagian pembuat, penyebar atau pun korban dari berita hoax tersebut. Jika dulu berita Hoaxs digunakan untuk mendapatkan adsense, sekarang hoax digunakan orang untuk kepentingan politik.
Hal ini tak terlepas dari pesatnya kamajuan teknologi yang juga membuat peningkatan dalam penyebaran informasi. Dan ini juga membawa implikasi tersebarnya hoax secara lebih masif di masyarakat. Kondisi tersebut menuntut setiap anggota masyarakat untuk memiliki kemampuan dalam, mendeteksi dan menghentikan Hoax.
Interaksi yang cukup banyak terhadap media sosial tentu menyebabkan masyarakat sering menerima informasi hoax. Karenanya kita harus bisa membedakan berita yang bersifat opini, fakta atau pun Hoax.
“Penggunaan internet dapat berdampak positif dengan mudahnya akses informasi tanpa batas, namun disisi lain jika tidak bijak dalam penggunaan media sosial beresiko menyebarkan berita hoax dan isu SARA,” ungkapnya
Menurut pengacara muda Kaltim inu, jika kita membaca sebuah berita, tentu yang pertama jangan tergesa-gesa menyebarkannya. Pikirkan dan deteksi dulu dari mana sumbernya, termasuk opini, fakta ataukah lebih condong kepada hoax?
Sementara itu Kepala Bidang, Euis Eka Aprilyani menambahkan, masyarakat harus menjadi pengguna media sosial yang cerdas. Bagaimana manfaat sosial media sebenarnya, tergantung dari bagaimana individu-individu itu sendiri dalam memanfaatkannya dalam kehidupan mereka. Sebab pada zaman modern ini penggunaan ponsel berinternet sudah tidak lagi menjadi suatu hal yang sulit untuk ditemukan.
Menurut Euis jika dulu penggunaan gadget hanya ada di kalangan masyarakat kelas atas, sekarang ini hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia sudah tersentuh oleh perkembangan teknologi ini.
“Yang patut menjadi perhatian adalah bagaimana efek dari penggunaan sosial media tersebut oleh individu-individu seringkali sudah melenceng jauh dari manfaat sosial media itu sendiri. Sosial media sejatinya sangat berguna untuk hal yang positif seperti menjalin tali silahturrahmi dan sebagainya.” Tandasnya.
Kegiatan sosialisasi rencananya akan diteruskan tanggal 25 Mei 2022 di kecamatan Samarinda Seberang dan berlanjut sampai 7 Juni 2022. (*/bar/rhd)