Inna Lillahi, Pasien Isolasi Mandiri Banyak yang Meninggal, Ini Kata BPBD dan Dinkes Kaltim !
SAMARINDA - Semakin banyak pasien Covid - 19 di Kota Samarinda yang melakukan isolasi mandiri (isoman) meninggal dunia. Selama tiga hari berturut - turut, adanya evakuasi jenazah pasien isoman di beberapa tempat.
Menurut keterangan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda Ifran, tim BPBD telah mengevakuasi 9 jenazah isoman selama tiga hari ini.
"Belum termasuk rekan - rekan Inafis dan relawan sendiri. Dlm tiga hari ini perkiraan saya,kemungkinan sekitar 17an lah," kata Ifran ketika diwawancarai melalui telepon pada Jum'at (23/07/2021).
Sebagian besar jenazah yang dievakuasi riwayat medisnya terkonfirmasi positif Covid - 19 dari hasil Swab Antigen dan sebab meninggalnya karena saturasi oksigen yang menurun jauh.
Terkait potensi tren kenaikan jumlah pasien isoman yang meninggal dunia, Ifran menyatakan ada 3 penyebab terbesar yang akan membuat tren akan menaik. Penyebab tersebut berdasarkan pengamatan kacamata awam dan tim BPBD yang sering menghadapi situasi tersebut.
"Pertama, pasien ada niat dirawat di rumah sakit, tapi karena kapasitas di rumah sakit penuh, akhirnya merawat sendiri," jelas Ifran.
Kedua, lanjutnya, masyarakat masih ketakutan untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit. Ketakutan ini seperti, kegiatan yang sangat terbatas karena dimasukkan ke ruang isolasi bahkan ketakutan adanya pemasangan ventilator.
"Ketiga, setelah kita perhatikan beberapa hari ini kekurangan oksigen. Sehingga mereka yg isoman tidak bisa mendapatkan fasilitas kaya di rumah sakit. Karna peralatan dan obat - obatan yg tidak mendukung, penyakit mereka sudah parah dan dipicu covid yaa itu yang buat mereka meninggal," terang Ifran.
Selain itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes)
Provinsi Kalimantan Timur Padillah Mante Runa mengatakan pihaknya sudah berjuang keras untuk menangani Covid - 19.
"Sudah banyak langkah - langkah saya, tapi mau diapa kalau sudah air bah begini," katanya melalui telepon.
Diketahui, varian baru Covid - 19 Delta telah masuk di Kaltim. Varian baru ini tingkat penularannya lebih ganas berkali lipat dibandingkan varian covid lama. Padillah mengingatkan masyarakat untuk tetap menaati protokol kesehatan 5 M. Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan.
"Prokes kalau ditaati, insha Allah tidak akan seperti ini. Boleh kumpul, tapi jaga jarak dan pakai masker," pintanya. (Disya/dil)
Sumber berita: SSSCNews
Post a Comment