Elansyah: Bagai Simalakama, Pekerja Seni Sangat Terdampak Pandemi

Sudah dilihat 192 Kali, Hari ini saja ada 2 Kali dilihat

SAMARINDA: Pandemi covid-19 yang sudah berlangsung hingga di tahun ketiga ini benar-benar memporak porandakan perekonomian umat manusia, termasuk di Indonesia. Dan seniman merupakan bagian dari masyarakat yang terdampak langsung. 

Kondisi demikian membuat prihatin Ketua Forum Aktualisasi Seni Tradisional Kalimantan Timur, Elansyah Jamhari. Saat diwawancarai di Rumah Seniman, Rabu (28/07/2021) kemarin Elansyah mengungkapkan kegundahannya. Menurut dia berbagai pekerjaan seni yang biasanya dilakoni oleh para seniman hampir seluruhnya dihentikan oleh pemakai jasa. 

Sebagaimana diketahui, seniman itu mencari nafkah dengan melakukan pertunjukan ataupun menjual hasil karya seni mereka. Biasanya pertunjukan itu dilakukan di tempat-tempat hiburan,  televisi, maupun acara-acara yang menampilkan pagelaran seni. 

“Kalau hanya urusan perut mereka sendiri, mungkin para seniman akan cukup kuat bertahan. Tapi jeritan perut anak dan istri, itu yang memaksa mereka harus keluar rumah mencari nafkah meskipun ada himbauan untuk tetap di rumah saja,” ujar Elansyah. 

Di masa PPKM ini kehidupan para pekerja seni ini semakin sulit saja. Karena pekerjaan alternatif dinluar seni seperti berdagang misalnya juga dibatasi bahkan tidak mungkin dilakukan lagi. Ini tentu kian memperparah kondisi perekenomian mereka.

Apalagi ujar Elansyah, banyak diantara seniman kita adalah orang-orang yang kerjanya serabutan. Hal ini lantaran terpaksa harus mencari rejeki yang halal dengan berbagai cara disaat tidak bisa lagi berkarya untuk menghasilkan uang. 

Menurut dia, Ini bagaikan buah Simalakama. Di satu sisi seniman sangat memahami perlunya pencerahan penyebaran covid agar pandemi segera selesai, sementara di sisi yang lain ada mulut anak dan istri yang harus diberi makan. 

Kondisi ini tentu sangat menyedihkan, apalagi selama ini keberadaan seniman seakan dipandang sebelah mata oleh sebagian pemegang kebijakan. Masih banyak menurut Elansyah orang-orang yang tidak menganggap penting seni budaya dan senimannya. 

“Padahal kalau mereka menyadari, apa yang mereka nikmati sehari-hari banyak sekali hasil budaya yang merupakan karya para seniman.” Jelas Elansyah.

Oleh karena itu sebagai pembina seni di Samarinda, Elansyah mengajak semua pihak baik pemerintah maupun swasta agar lebih peduli dengan seni budaya dan kehidupan para seniman. Apalagi seniman merupakan orang-orang yang selama ini berjuang melestarikan budaya dan kearifan lokal. Dan ini adalah bagian daripada perjuangan mempertahankan integritas NKRI. (asya)