Sudah dilihat 239 Kali, Hari ini saja ada 4 Kali dilihat
Bagi orang yang tidak mengenal beliau, mungkin pengetahuannya tentang pak Barkati hanya tentang hal-hal yang banyak beredar di media saja. Padahal kita semua juga tahu bahwa liputan media tentu lebih cenderung kepada hal-hal yang ‘miring’dan negatif.
Bukan kita mengatakan bahwa media itu buruk, tapi memang pasar informasi itu akan menjadi menarik dan laris manis ketika berita-berita negatif yang muncul di permukaan. Memang sih ada cukup banyak juga media yang objektif memberitakan kebaikan dan prestasi para tokoh, namun diakui atau tidak faktanya di khalayak kita, berita yang bagus-bagus itu kurang menarik perhatian dan cenderung tidak diingat. Berbeda dengan berita negatif yang mudah sekali viral.
Namun bagi kita yang sudah lama mengenal sosok pak Barkati, minimal sudah lama mengikuti informasi tentang beliau, kita pasti akan berpandangan positif soal beliau.
Baik kita yang berteman di ormas yang beliau pimpin, maupun sebagai rekan kerja dan mitra bisnis beliau selama ini, tentu kita akan menemukan banyak sekali kebaikan dan sisi positif seorang Barkati.
Sosok pak Barkati aslinya memang tak suka penciteraan. Sehingga meski sudah puluhan tahun mengabdi melalui jalur ormas maupun jalur birokrasi namun tak banyak orang yang tahu pengabdiannya selama ini. Padahal dalam ‘senyap’ Barkati sangat aktif berkirah membangun Samarinda.
Baru belakangan ini saja beliau mau mengekspose diri dan kegiatannya. Itupun karena tuntutan jabatannya dimana seorang wakil walikota tak pernah lepas dari sorot kamera jurnalis (wartawan).
Akirnya, sosok rendah hati ini mau tidak mau harus merelakan dirinya menjadi objek pemberitaan. Terutama pemberitaan resmi di media yang punya kerjasama dengan pemerintah kota Samarinda. Aneka kegiatan beliau tak pernah lepas lagi dari publikasi.
Hal ini tentu membawa dampak positif bagi penciteraan beliau sebagai calon walikota. Paling tidak dengan pemberitaan-pemberitaan tersebut masyarakat bisa mengetahui bahwa begitu padat kegiatan seorang Barkati setiap harinya dalam melayani mereka.
Anak asli Samarinda yang kini mengabdi di kota kelahirannya. Ibarat ikan di dalam air, di Samarindalah jiwa dan kehidupan pak Barkati berproses. Kehidupan sebagai manusia biasa, kehidupan sebagai tokoh ormas, kehidupan sebagai aktifis dakwah, dan kehidupan sebagai pemimpin kota yang bersahaja.
Semoga pak Barkati tetap rendah hati, tetap mengabdi dan istiqomah dalam amal kebaikan membangun Samarinda yang sejahtera lahir dan batin… Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.
Wallahu a’lam