Header Ads

Sugeng : 3 Lokasi Disiapkan Sebagai Pilihan Pemindahan Pusat Pemerintahan Kota


SAMARINDA. Rapat Koordinasi Percepatan Pemindahan Pusat Pemerintahan Kota Samarinda dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Samarinda Sugeng Chairuddin, Senin (21/10) di Ruang Rapat Sekda Lt. III Balaikota Samarinda. 

Latar belakang rakor ini antara lain untuk menindak lanjuti rencana Pemindahan Pusat Pemerintahan Kota Samarinda yang tertunda karena kajiannya sudah dilakukan 5 tahun yang lalu. 

“Sebenarnya kajian rencana Pemindahan Pusat Pemerintahan Kota Samarinda sudah 5 tahun yang lalu dan sudah masuk dalam RPJP Kota Samarinda. Oleh karena itu, saya mengambil inisiatif untuk membentuk tim percepatan ini dan langsung saya ketuai,” terang Sugeng.

Rencana perpindahan ini juga sejalan dengan perpindahan Ibu Kota Negara ke Penajam. Untuk Kota Samarinda sendiri perpindahan ini juga bisa memecah kemacetan di tengah kota yang semakin berkembang pesat. 

Menurutnya kondisi Balaikota sekarang sekitar 7,3 hektar juga dirasa sudah terlalu komplek, baik parkiran yang semakin tidak bisa tertampung ditambah masalah lainnya.

“Meski nanti kita sudah pindah, kami mengharap Balaikota ini juga masih milik Pemkot Samarinda dengan peruntukan RTH Hutan Kota. Balaikota ini juga diusulkan bisa menjadi cagar budaya, juga difungsikan sebagai museum, bisa juga sebagai ruang pameran baik UKM dan sebagainya. Itu beberapa rencana kita kedepan,” ujar Sugeng.

Kedepannya tim ini akan terus berkomunikasi melalui diskusi-diskusi, baik dengan OPD terkait juga narasumber tenaga ahli dari nasional.

 “Output dari tim ini adalah telaah dari Walikota Samarinda Syaharie Jaang untuk memilih 3 kriteria dengan pertimbangan-pertimbangan tenokrasi, baik dari sisi kontur tanah, sisi hukum dan lainnya. Pada tahun 2020 kita ingin sudah ada master plan seperti penyiapan lahan pembangunan infrastruktur dan pendukung lainnya, sehingga pada tahun 2021 kita sudah mulai pematangan lahan dan pembangunan infrastruktur. Pada 2022 secara bertahap sudah bisa dilakukan, sehingga begitu ibukota pindah ke Penajam kita juga pindah. Supaya kelihatan nuansa ibukotanya,” jelasnya.

Sementara itu ada 3 pilihan lokasi yang nantinya akan di pilih oleh Walikota Samarinda, yaitu Kelurahan Simpang Pasir Kecamatan Palaran, Kelurahan Makroman Kecamatan Sambutan, Kelurahan Sungai Siring Kecamatan Samarinda Utara.

“Dalam tim ini kapasitas kita bukan untuk memilih dan menentukan lokasi perpindahan. Karena Bapak Walikota sendiri yang akan memilih. Permintaan Pak Wali ingin nanti suatu kawasan ada rumah-rumah adat seperti di Banjarmasin. Tim ini fokus untuk mendalami 3 lokasi tersebut plus minusnya mulai dari topografi, kondisi tanah, air, dan lainnya. Yang tidak kalah penting dalam menyusun master plan nantinya bikin kanal banjir yang mengelilingi pusat pemerintahan, sehingga arah airnyanya langsung dibuang ke Sungai Tempurung,” pungkasnya.

Adapun yang masuk dalam tim Percepatan Pemindahan Pusat Pemerintahan Kota Samarinda adalah Kepala OPD terkait dibantu Pokja Tim Perencana, Pokja Tim Teknis Pelaksana. Rakor itu sendiri dihadiri Asisten III, Kepala Bappeda, Kepala Pertanahan, Sekretaris Diskominfo, Sekretaris PUPR, mewakili  BPBD, Perkim, DLH, Dishub, Hukum, Sekretaris Bappeda, Kabid Praswil Bappeda. (Kmf5)

Penulis: Afdani --Editor: Doni
Siaran Pers No.763/KM/KOMINFO/X/2019
Tanggal 22 Oktober 2019

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.