Header Ads

Samarinda Harus Waspadai Adu Domba, Jangan Sampai Seperti Jakarta


HABAR SAMARINDA: Ada yang menarik dari kerusuhan yang terjadi di Jakarta pasca aksi damai di bawaslu, selasa 21 Mei lalu. Seusai masa aksi yang berjalan damai membubarkan diri tiba-tiba sekitar jam 22 malam datang masa lain yang langsung melakukan tindakan anarkis dan memprovokasi aparat. 

Akhirnya aparat menitindak tegas dan melakukan pengejaran hingga ke kawasan tanah Abang. Sementara itu markas brimob di petamburan yang berdekatan dengan markas FPI juga diserang masa tak dikenal hingga mengakibatkan terbakarnya beberapa mobil. Hal ini tentu saja memancing pengejaran yang dilakukan aparat di kawasan tersebut. 

Disini terlihat bahwa tampaknya ada pihak ketiga, selain aparat dan masa aksi yang berusaha membenturkan mereka. Dan hasilnya, tentu semua bisa melihat di media, bahwa beberapa warga masyarakat termasuk anggota FPI menjadi korban dari kerusuhan tersebut.

Pemerintah dan masyarakat kota tepian tentunya harus berusaha menjaga kota Samarinda ini agar jangan sampai mengalami hal yang sama. Karena tidak mustahil kelompok jahat yang telah mengadu domba di Jakarta juga sedang merencanakan hal yang sama di daerah. Tujuannya tentu jelas, ingin menciptakan teror dan gangguan keamanan di nusantara. 

Aparat penegak hukum harus bergerak cepat melakukan aneka langkah antisipasi.  Selain dengan penyebaran intelijen, juga melakukan koordinasi dan pendekatan kepada ormas-ormas yang ada di daerah ini, baik ormas umum, ormas daerah, maupun ormas Islam yang ada. 

Dengan demikian diharapkan para pimpinan ormas yang notabene memiliki banyak masa, bisa mengontrol anggotanya masing-masing. Hal ini untuk mencegah anggota ormas dimanfaatkan oleh kekuatan yang ingin mengadudomba dan membuat kerusuhan. 

(***)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.